MAKALAH
SISTEM BAHAN BAKAR
MOTOR DIESEL
“POMPA INJEKSI
TIPE DISTRIBUTOR”
Anggota kelompok:
1.
Dio Harend Apriesta
2.
M. Imam Rifa’i
3.
Konik’atin
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Perkembangan dunia semakin maju, sehingga semua hal
yang mendukung kemajuan dunia ini dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman.
Dengan perkembangan jaman ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat sehingga kehidupan masyarakat lebih layak. Transportasi juga
merupakan bagian dari perkembangan yang terjadi. Karena transportasi merupakan
sarana pendukung berjalannya perkembangan. Transportasi yang dibutuhkan pada
perkembang jaman ini yaitu yang dapat bekerja tanpa henti, hemat, kuat, dan
ramah lingkungan. Kriteria yang dibutuhkan sangat sesuai dengan mesin diesel.
Karena mesin diesel memiliki karakter kuat, tahan lama, hemat bahan bakar,
ramah lingkungan. Maka untuk sekarang mesin diesel mengalami perkembangan yang
sangat pesat, ini dilakukan untuk mengikuti perkembangan jaman. Perkembangan
pada mesin diesel yang sangat menonjol yaitu mengenai sistem bahan bakarnya.
Yang saat ini terus diteliti yaitu masalah sistem bahan bakarnya agar tercipta
mesin diesel yang minim getaran, bertenaga, hemat bahan bakar, responsive.
Salah satu sistem bahan bakar memiliki komponen utama yaitu pompa injeksi.
Pompa injeksi mempunyai berbagai kontruksi berbagai tipe antara lain
Distributor Injection System, Unit Injection System, Pump Controlled Injection
System, Common Rail Injection System. Dari berbagai tipe kontruksi pompa
injeksi yang telah dipaparkan diatas maka penulis mencoba mengangkat salah satu
kontruksi pompa injeksi, yaitu kontruksi pompa injeksi distributor. Karena
penulis beranggapan kalau kontruksi pompa injeksi VE mempunyai kelebihan yaitu
lebih halus dan bisa untuk putaran tinggi. Maka judul makalah ini yaitu :
“Pompa Injeksi Distributor”
1.2.
Rumusan
Masalah
Secara umum rumusan makalah ini adalah bagaimana
fungsi dan cara kerja pompa injeksi distributor secara umum. Secara khusunya
adalah sebagai berikut :
1.
Apa definisi
pompa injeksi distributor?
2.
Apa
kelebihan dan kekurangan pompa injeksi distributor?
3.
Bagaimana
sistem aliran bahan bakarnya?
4.
Apa komponen
pompa injeksi distributor?
5.
Apa fungsi
komponen utama pompa injeksi distributor?
6.
Bagaimana
cara kerja komponen utama pompa injeksi distributor?
1.3.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui definisi pompa injeksi distributor?
2.
Untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan pompa injeksi distributor?
3.
Untuk
mengetahui sistem aliran bahan bakarnya?
4.
Untuk
mengetahui komponen pompa injeksi distributor?
5.
Untuk
mengetahui fungsi komponen utama pompa injeksi distributor?
6.
Untuk
mengetahui cara kerja komponen utama pompa injeksi distributor?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Definisi
Pompa injeksi distributor merupakan
pompa injeksi dengan plunyer tunggal untuk mengatur jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan dengan tepat dan mendistribusikan bahan bakar ke setiap silinder
mesin sesuai dengan urutan penginjeksiannya.
2.2.
Kelemahan
dan kelebihan pompa injeksi distributor
·
Kelemahan
pompa Injeksi distributor yaitu :
a. Tidak dapat diaplikasikan di mesin besar.
b. Tekanan yang dihasilkan tidak dapat tinggi.
c. Apabila katup selenoit rusak maka akan berpengaruh
terhadap tekanan kerja pada injector.
·
Kelebihan
pompa Injeksi distributor yaitu :
a. kompak dan ringan, karena hanya 4,5 kg dan
komponen-komponennya sedikit jumlahnya
b. mampu digunakan untuk mesin diesel putaran tinggi
c. seragam dalam jumlah penginjeksian bahan bakar
d. mudah dalam menghidupkan mesin
e. putaran idle yang stabil
f. pelumasan dengan bahan bakar sendiri
g. mudah dalam penyetelan jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan
h. dilengkapi dengan solenoid penghenti bahan bakar
i. alat pengatur saat penginjeksian yang bekerja
secara hidrolik konstruksinya dirancang sedemikian rupa sehingga kalau terjadi
mesin berputar balik, pompa tidak akan memberikan bahan bakar ke silinder
2.3.
Sistem
aliran bahan bakar pompa injeksi distributor
Bahan bakar dari tangki menuju filter
selanjutnya diteruskan ke pompa injeksi distributor dan langsung disalurkan ke
injektor dan sisa penginjeksian bahan bakar dari injektor dan pompa injeksi
dikembalikan ke tangki bahan bakar.
2.4.
Komponen
pompa injeksi distributor
Nama
komponen :
1.
Poros
penggerak pompa
2.
Pompa
pengalir
3.
‘Katup
pengatur tekanan
4.
Roda
gigi penggerak governor
5.
Cincin
tol
6.
Cincin
nok
7.
Torak
advans saat penyemprotan
8. Busing pengatur
|
9.
Plunyer
10. Katup penyalur
11. Governor
12. Solenoid
13. Penyetel volume maksimal
14. Spunyer
15. Tuas pengatur
|
2.5.
Fungsi
komponen-komponen utama pada pompa injeksi distributor
a.
Pompa
pengalir (feed pump)
Pada pompa injeksi distributor
yang sering digunakan yaitu tipe sudu rotary yang berfungsi untuk menghisap
bahan bakar dari tangki dan menekannya kedalam ruangpompa injeksi.
b. Katup
pengatur tekanan
Katup pengatur tekanan berfungsi
untuk mengatur tekanan bahan bakar kedalam ruang pompa sesuai dengan putaran
mesin.
c.
Spunyer
Spunyer
merupakan komponen yang berfungsi untuk:
¨
Mempertahankan tekanan bahan bakar didalam ruang pompa (
karena lubang pembuangan kecil )
¨
Mengatur pembuangan udara secara otomatis
¨
Mengatur aliran solar untuk pendinginan pompa
d.
Plunger dan
plat nok (cam plate)
·
Plunyer
berfungsi mendistribusikan bahan bakar sesuai dengan FO mesin.
·
plat nok
berfungsi untuk menekan plunger agar plunger bergerak maju sehingga
mengahasilkan tekanan tinggi pada bahan bakar dan sekaligus bahan bakar yang
ditekan disalurkan untuk didistribusikan ke tiap silinder sesuai FO.
e.
Governor
Governor mekanik (mechanical
governor) merupakan komponen yang berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar
yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar.
f.
Pewaktu
otomatis (automatic timer)
Pewaktu otomatis (automatic
timer) merupakan komponen yang berfungsi untuk mengatur saat injeksi
(injection timing) yang bekerja menurut tekanan bahan bakar.
g.
Solenoid
penutup bahan bakar (fuel cut-off solenoid)
Solenoid penutup bahan bakar
(fuel cut-off solenoid) merupakan komponen yang berfungsi untuk menutup aliran bahan
bakar ke dalam elemen pompa.
h.
Katup
penyalur (delivery valve)
Katup penyalur (delivery valve) berfungsi mencegah
bahan bakar dari dalam pipa tekanan tinggi masuk ke dalam ruang elemen pompa
dan mengisap sisa bahan bakar dari injektor pada akhir injeksi
2.6.
Cara kerja
komponen-komponen utama pompa injeksi distributor
a. Pompa
pengalir (feed pump)
Mekanisme kerjanya yaitu feed pump
digerakkan oleh poros penggerak (drive shaft) dan selama rotor berputar sudu
pompa menekan keluar akibat gaya sentrifugal. Rotor yang tidak sepusat
(eksentrik) ini menyebabkan bahan bakar akan terisap dan ditekan ke ruang
pompa.
b.
Katup
pengatur tekanan
Mekanisme kerjanya yaitu
memanfaatkan harga tegangan pegas regulating valve. Dimana ketika tekanan bahan
bakar yang dihasilkan feed pump tinggi makan tekanan bahan bakar akan mendorong
piston untuk membuka saluran yang menuju feed pump kembali, sehingga pada
putaran mesin apapun tekanan bahan bakar relative konstan.
c. Pewaktu
otomatis (automatic timer)
Posisi
diam
Tekanan bahan bakar didalam ruang pompa masih
rendah dan belum mampu mendorong torak kekiri, dengan demikian saat
penyemprotan belum dimajukan.
Posisi
kerja
Pada saat putaran mesin naik,
tekanan bahan bakar juga naik torak terdorong kearah kiri tuas geser akan
merubah posisi cincin rol kearah memajukan saat penyemprotan
Pada saat putaran mesin turun, tekanan bahan bakar
juga turun. Torak bergerak kembali kekanan karena dorongan pegas torak, maka
tuas geser mendorong kembali cincin rol ke posisi nol (tidak ada pengajuan saat
penyemprotan)
d. Plunyer dan
Plat Nok
Plunyer dan plat nok digerakkan oleh
poros pompa (drive shaft). Pompa pemberi dan plat nok digerakkan oleh poros
penggerak (drive shaft). Plunyer dan plat nok ditekan oleh dua buah pegas
plunyer melawan roller. Plat nok biasanya mempunyai 4 buah muka nok pada mesin
diesel 4 silinder (ini sesuai dengan jumlah silinder mesin), yang bila berputar
muka nok berada di atas roller dan plunyer bergerak maju, sehingga bila plat
nok dan plunyer berputar satu kali maka plunyer bergerak 4 kali maju mundur.
Bahan bakar disalurkan ke tiap
silinder setiap ¼ putaran plunyer dan satu kali plunyer bergerak bolak-balik.
Plunyer mempunyai 4 alur pengisian (suction groove) dan satu lubang distribusi
(distribution port). Dengan demikian pada silinder pompa terdapat 4 saluran
distribusi (distribution passage).
e. Governor
Cara kerja governor sebagai berikut
a) Posisi start
Tuas pengatur pada posisi start.
Tuas penekan tertarik oleh pegas pengatur. Pegas start menekan tuas start.
Dengan demikian tuas start menggeser posisi bushing pengatur kearah volume
start / volume banyak.
b) Posisi idle
Tuas pengatur pada posisi idle bobot
sentrifugal membuka tergantung dari putaran idle dan pegas idle. Putaran mesin
naik, bobot sentrifugal membuka bushing pengatur didorong kearah stop /
sedikit. Putaran mesin turun, bobot sentrifugal menutup. Pegas idle dan pegas
pengatur menarik tuas penekan bushing pengatur didorong kearah maksimum.
c) Regulasi
putaran
Tuas pengatur pada posisi maksimum.
Pegas pengatur menarik tuas penekan, bushing pengatur didorong kearah maks.
Putaran mesin naik. Bobot sentrifugal membuka, putaran mesin dapat stabil,
apabila gaya sentrifugal seimbang dengan
gaya pegas pengatur.
d) Meregulasi
putaran maksimum
Tuas pengatur pada posisi
maksimum. Pegas pengatur tertarik penuh. Putaran mesin tinggi dan volume
penyemprotan banyak. Putaran mesin bertambah naik bobot sentrifugal membuka
penuh bushing pengatur didorong kearah stop / sedikit Ü terjadi
pengghentian penyemprotan, yang secara otomatis dan secara langsung mengurangi
putaran motor.
f) Solenoid
penutup bahan bakar
Cara kerjanya yaitu :
·
Pada saat
kunci kontak on, arus mengalir kekumparan solenoid, medan magnet yang
ditimbulkan menarik inti besi kedalam kumparan, katup ®membuka, dengan demikian solar
mengalir masuk keruang tekanan tinggi mesin siap dihidupkan.
·
Pada saat
kunci off, medan magnet hilang, pegas mendorong inti besi katup
menutup.bahan bakar solar terhenti, sehingga motor mati.®keluar
g. Katup penyalur (delivery valve)
Cara kerjanya yaitu : pada saat
bahan bakar di tekan keluar dari pompa injeksi tekanan tinggi maka bahan bakar
melawan tekanan pegas katup penyalur, sehingga katup penyalur terbuka dan
menghantarkan bahan bakar menuju injector melalui pipa penyalur. Dan pada saat
tekanan bahan bakar yang diinjeksikan hilang maka bahan bakar tidak ada tekanan
maka pegas katup pengembali menekan katup penyalur dan katup penyalur tertutup
sehingga bahan bakar yang tadi telah diinjeksikan tidak kembali ke ruang pompa
injeksi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pompa injeksi distributor dirancang dengan plunyer
tunggal dan bisa digunakan untuk melayani silinder lebih dari satu, dimana
mekanisme kerja dari pompa tekanan tinggi tipe distributor mirip dengan
distributor pada motor bensin. Pompa ini mendistribusikan bahan bakar ke setiap
silinder mesin sesuai dengan urutan penginjeksiannya
Setiap komponen yang ada pada pompa mempunyai
fungsi yang saling berkaitan satu dengan yang lain dalam melaksanakan kerja
dari memompakan bahan bakar sampai menginjeksikan bahan bakar di ruang bakar.
Apabila dibandingkan dengan pompa jenis inline,
pompa jenis distributor bekerja lebih halus karena semua mekanisme komponennya
direndam dalam bahan bakar. Namun jenis distributor tidak dapat diaplikasikan
pada mesin dengan kapasitas besar karena tekanan yang dihasilkan tidak besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar