Selasa, 07 April 2015

sistem rem


CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA
SISTEM REM

                                                  
                              







Di Susun Oleh Dosen Teknik Otomotif Elektronik:
Sugiyarto, S.Pd

PRODI TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK
AKADEMI KOMUNITAS NEGERI TRENGGALEK
 
 



SISTEM REM
Prinsip Rem
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan (tidak dihubungkan) dengan pemindahan daya. Kendaraan cenderung tetap bergerak Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak hingga berhenti.Mesin merubah energi panas menjadi energi kinetis (energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan.Sebaliknya rem merubah energi kinetis kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan.Umumnya rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjT3zIOJuOPbwpIo6d7CHuxQdFVD3MhESHV7_ziYPz5U9aSizfp6Uo5mEzXyB1oCNPSxd9b4Q_Pmt4LNHLTcad86JRYyX0CTDCLl3bjZjsmapFZVGG0comi8Z4rzWZJwYMIUQiQKZfImgx6/s400/1.png
Gambar1. Prinsip Kerja Rem
Mekanisme Kerja
1.     Master silinder.
Master silinder mengubah gerak pada rem ke dalam tekanan hidraulis. Master silinder terdiri dari reservoir tank, yang berisi minyak rem, demikian juga piston, dan silinder, yang membangkitkan tekanan hidraulis
Ada dua tipe silinder: tipe tunggal dan tipe ganda (tandem) master silinder tipe ganda (tandem type master cylinder) banyak digunakan dibanding tipe tunggal (single type).
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY51Tt3vI9Rz7PHbFOopYGuJpduimQ3035bbAYc0N5eHmvaHUQX1LJx8hG6mH7Uu4R9Wrjo5FBJdB6YuKD0drzoISEO8bOV93Ad08sl6bg1dB-xEcQipDy34in8xIH7oGokJ-Tj0dS8lBo/s400/3.JPG
Gambar 3.Single Master Cylinder      Gambar 4. Tandem Master Cylinder
Pada master silinder tandem, sistem hidraulisnya dipisahkan menjadi dua, masing-masing untuk roda depan  dan belakang. Dengan demikian bila sudah satu sistem tidak bekerja maka sistem lainnya akan tetap berfungsi dengan baik sehingga pengereman masih bisa berlangsung.
a.     Boster Rem (bralew Broster).
Tenaga penahan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak cukup kuat untuk segera dapat menghentikan kendaraan. Boster [Brake Booster] melipat gandakan daya penekanan pedal rem, sehingga daya pengereman yang lebih besar dapat diperoleh. Boster rem dapat dipasang menjadi satu dengan master silinder (tipe integrat) atau dapat juga dipasang secara terpisah dari master silider itu sendiri. Tipe integral itu banyak digunakan pada kendaraan penumpang dan truk kecil.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB7foE0BlcWiv8i8TVKaOOdfr41lKCB1EUTnueW-senkOCo4Z1VCYN9745KSmxfg5fRE2pldpTNFUuihViouy7E0vzSLLaZ6XCn8s0EYGrU4e-rhgzJfy3JtKO8ao0zuGio2P5lxy3akDI/s400/5.JPG

Gambar 5. Boster Body
Boster rem mempunyai diaprahma yang bekerja dengan adanya perbedaan, tekanan antara tekanan atmosfir dan kevacuman yang dihasilkan dari intake manifold mesin. Master silinder dihubungkan dengan pedal rem dan diaphram untuk memperoleh daya pengereman yang besar dari langkah pedal yang minimum.
Bila boster rem tidak berfungsi dikarenakan satu dan lain hal, boster dirancang sedemikian rupa sehingga hanya tenaga bosternya saja yang hilang. Dengan sendirinya rem akan memerlukan gaya penekanan pedal yang lebih besar, tetapi kendaraan dapat direm dengan normal tanpa bantuan boster.
Untuk kendaraan yang digerakkan oleh mesin diesel, boster remnya diganti dengan pompa vacum karena kevacuman yang terjadi pada manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat. Boster rem terutama terdiri dari rumah boster, piston, diaphram, reaction mechanism dan mekanisme katup pengontrol. Boster body dibagi menjadi bagian depan dan bagian belakang dan masing-masing ruang di batasi dengan membran dan piston boster.
Mekanisme katup pengontrol mengatur tekanan di dalam ruang tekan variasi. Termasuk katup udara, katup vakum, katup pengontrol dan sebagainya yang berhubungan dengan pedal rem melalui batang penggerak katup.
b.  Outlet Check Valve
Pada beberapa master silinder terdapat outlet check valve yang berfungsi untuk mempertahankan tekanan sisa pada pipa rem (1 kg/cm2) untuk mencegah terlambatnyapengereman.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFyHp8tyU_cPxARv5dSuvtNv6CpIzQ1pTOp19QuUL9JNzggVexNLBX-yjHp3FLv-s1FrQ3_T-2y6QgYQPKV7TWXLX2i2nu6ehLMoN0kT-urYxxp_-NexrQx2y02NxGz-JuSqho8aA1BEh2/s320/6.JPG
Gambar 6.Outlet Check Valve
Jenis-jenis Rem
1)  Rem Tromol (Drum Break)
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1thf-8t33ljWrXQya8rwuKBZ1NEAVM-wMdfosXsodc4EQnHVhed66vocX3RtDHnVh3-NffcMcg-htJ_Eo8BcaDsAd-a-qyxDTaq02kyPxofL_oYocHG9-lXXYcp18vMModtsNtE_xmrLC/s320/7.JPG
Gambar 7. Rem Tromol

Pada rem tromol kekuatan tenaga pengereman (self energi-zing action/effect) diperoleh dari sepatu rem yang diam menekan bagian dalam tromol yang berputar.
Komponen rem tromol terdiri dari :backing plate, silinder roda (wheel cylinder), sepatu rem dan kanvas (brake shoe & lining), tromol rem (brake drum).
a.      Backing Plate
Backing plate terbuat dari baja press, karena sepatu rem terkait pada backing plate, maka aksi daya pengereman tertumpu pada backing plate.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLP0tRes8ESNvsz1vyDb57feZvdeFcLEOYtiK-10kwllvMw1NHNz_RkpMiU6xtLVuqVonJA6SY1zYVRLkW-lFGUuciJZPH1KgjMXPoLRfTj9X68iRDdybSThFDcAyQ4IwNPZYCyzCk-Lmg/s320/8.JPG
Gambar 8.Backing Plate


b.   Silinder Roda
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKStBAjINhtCGYjN7Zi_RUzn3Mz8uhAO9LCVLSNWCq9o967FyckKvZ253E-zILh8daCMtQUBSB5_E1wpSLYAAPX-gjqAO1gZgEM6ilzNKAJx1aliVQqscGB-QNXm2FghGzhqc9I22rzjdO/s400/9.JPG
Gambar 9. Silinder Roda

Ada dua tipe silinder roda (wheel silinder): double piston dan single piston. Bila timbul tekanan hidraulis pada master silinder maka akan menggerakkan piston cup, piston akan menekan ke arah sepatu rem, kemudian menekan tromol rem. Apabila rem tidak bekerja, piston akan kembali ke posisi semula karena kekuatan pegas pembalik sepatu rem. Bleeder plug berfungsi sebagai baut pembuangan udara yang terdapat pada sistem rem.

c.   Sepatu Rem dan Kanvas Rem.
Sepatu rem terbuat dari plat baja. Kanvas rem dipasang dengan cara dikeling atau dilem. Kanvas terbuat dari campuran fiber metalic, brass, lead, plastic dan sebagainya.Kanvas harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi dan harus dapat menahan panas dan aus.

d.      Tromol Rem
Tromol rem (brake drum) terbuat dari besi tuang (gray cast iron). Ketika kanvas menekan bagian dalam dari tromol akan terjadi gesekan yang menimbulkan panas yang mencapai suhu 200 – 300°C.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuZ7b5AtjMDmZxhwPjyTRB8ZL6UYrdPXMImGISm9Zhe5fUio-miLb3A8Cii9Yd9kJDSZSH00dtVjdLv6jvQitksVba0NNCvXqmqosc6V3fuPFawVMqGLQjvk01SyOxsQ2fQp3eqvLFu-wC/s320/11.JPG

Gambar 10. Tromol Rem

1. Tipe Rem Tromol
a. Tipe Leading Trailing
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6XH0RRLgETwwWQHP9QaBH3pJxeziNKkfVuSdQXUIuF5vVamBX3V0Wi5TDLoC4gNIwsrbARMmyXGg-qLSlY6VUNsPZkIYWLHTIzxs9a3tv3dzB_eQuGL_CfqogcsZkNty1tkxlO1pqaDax/s320/12.JPG
Gambar 11. Rem Tromol Tipe Leading Trailing

Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong bagian atas dari tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe.

b.  Tipe Two Leading
Tipe ini mempunyai dua wheel silinder yang masing-masing memiliki satu piston. Keuntungan tipe ini yaitu : Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya pengereman baik. Kerugian tipe ini : Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang baik.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj_A0LE8tpUr8CokPpwLSgYqKb_NzN1vTdZ3Y_VKc2RKGDIu3blvuGkvb6_AwoQaENTUNFMcfNIT_u0or68Yei_ZyGnPHLbtFMYvUJKEbg2wq1kLBQ51zhvP4KckRimIUrGejnO9FI11av/s320/13.JPG
Gambar 12. Rem Tromol Tipe Leading Trailing

c. Tipe Dual Two Leading
Tipe ini mempunyai 2 silinder roda (wheel cylinder), yang masing-masing memiliki 2 buah piston, dan menghasilkan efek pengereman yang baik saat kendaraan maju maupun mundur.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3W5ZA_sFw5apCSf8wdXfPLgn4E1jsLtTsbN18lq-j5fhyphenhyphen8l0Bvizn7w_7ec5jbujhL78hFuxi9RYYnAK6Gcb8XTnzugIufcwZmQJED9Ph8LKXb08IWr_4wdUsZBVbrbbMxtxGwdj1wY72/s320/14.JPG
Gambar 13.Tipe Dual Two Leading

d. Tipe Uni-Servo
Tipe ini mempunyai 1 wheel cylinder dengan 1 piston.Keuntungan   : Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya pengereman baik. Kerugian : Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang baik.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRRY_ZhQNXWWe4Cg-k_AirmiYJjFZpEvvsCrH7h4kT3jhaDNAdZkSu3O13MhevlZeTTQyz-zsPRiIbsPL6Wq0hTHODaPdTKmpItFDndvXCGz7-oqNDsV6rSyIztttNFJQk-tghVuR7wDoI/s320/15.JPG
Gambar 14. Rem Tromol Tipe Uni-Servo

e. Tipe Duo-Servo
Tipe ini merupakan penyempurnaan dari tipe uni-servo yang mempunyai 1 wheel cylinder dengan 2 piston.Gaya pengereman tetap baik tanpa terpengaruh oleh gerakan kendaraan.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdKYI6khDlzlj4Lxl-wm3t5tN-8ePKqkGOxdZnO-v-IV6OKTEm0ECgsexhnW67NNVJXwh01w6-3hMFZ987fZMyrjQsJr0C_oW9EvZjov41oJHw9ZAxjPiQkVwnOoT5OE-6Lg1DuVET33KY/s320/16.JPG
Gambar 15. Rem Tromol Tipe Duo-Servo

2.  Rem Cakram (Disc Break)
Rem cakram (disc brake) terdiri dari cakram (disc rotor) yang terbuat dari besi tuang yang berputar dengan roda, dan disc pad yang berfungsi untuk mendorong dan menjepit cakram.Daya pengereman dihasilkan karena gesek an antara disc pad dan disc rotor.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy6YNW8CKS2yJLqQwed2zEfS4o6Lbz6PslxDbHX4HJVQuwCLY4sPQXJkUQ5m18yj_6p9PD0e7rLx3lWeVtlItneN3TbFcosCOHB8waClnrAO3n3yFwC_56Fx47QQgHcj0T28Gah9fUkjhK/s320/17.JPG
Gambar 16. Rem Cakram

Jenis - jenis Caliper
1.  Tipe Fixed Caliper (Double Piston)
Pada tipe ini daya pengereman didapat bila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua sisi disc. Pada tipe ini hanya terdapat satu piston.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2alvn4jCsriJl1NZdmBRDvCwvXGTDOTJEnWuRGiPkiSp4ZXEDfMm3jLmWXGLuqng-o_eqF1l7f5YApspProOQNiEr4RFwIOV70BTRweXwSaNl1dtfSDTo1HLVIo4u9ADF9QvlWntKBMHP/s400/1+double.JPG
Gambar 17. Caliper Tipe Fixed Caliper (Double piston)

2.  Tipe Floating Caliper
Pada tipe ini hanya terdapat satu piston. Tekanan hidraulis dari master cylinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan disc. Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad (B) menyebabkan caliper bergerak ke kanan dan menjepit cakram dan terjadilah pengereman.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYfIvoHZPXFroZ6c6sWa7kTdqOvgyvSx7Gf3q70Xd_ssQ6sruect0Pf-neB64iWQjskYj6hzpQLHnPyclN3PrrpC4H0szl6b8WnGecIIioIwYHuYoxta0nfqFAZrhUavpzD9dYUHjIQ7pv/s400/2+flowting.JPG
Gambar 18. Caliper Tipe Floating
Pemeriksaan Pada Sistem Rem
Pemeriksaan Tinggi Permukaan Minyak Rem
1.        Periksa bahwa tinggi permukaan minyak rem pada master silinder adalah diantara garis MIN dan MAX.
2.        Jika tinggi permukaan minyak rem dibawah atau dekat garis minimum, periksa kemungkinan terdapat kebocoran pada sistem hidrolis dan tambahkan minyak rem hingga garis MAX.
a.        Jangan menggunakan minyak rem yang telah lama disimpan karena minyak rem adalah bahan yang mudah dipengaruhi cuaca. Jangan lupa menutup dan memberi perapat pada tutup tempat minyak rem.
b.       Usahakan agar reservoir master silinder tidak kemasukkan kotoran.
c.        Bersihkan dengan air setiap minyak rem yang mengenai bagian yang bercat karena minyak rem akan merusak cat.
Membuang Udara Dari Saluran Rem Hidrolis
1.       Angkat kendaraan
Pekerjaan ini dikerjakan oleh dua orang; sisten duduk di tempat pengemudi.
2.       Tambahkan minyak ke reservoir, tinggi permukaan minyak di bawah garis MAX (maksimum).
3.       Buang udara
a.        Buka tutup sumbat pembuang udara dari silinder roda yang terjauh dari master silinder. Pasang slang plastik pada sumbat pembuang sedangkan ujung satu lagi dimasukkan ke dalam penampung minyak yang bersih.
1).     Untuk mencegah agar udara tidak masuk kembali ke dalam silinder roda, ujung slang harus selalu dimasukkan ke dalam minyak rem yang bersih.
2).     Buang udara dimulai dari roda yang terjauh dari master silinder dan terakhir di roda yang terdekat ke master.

Gambar 3. Mengeluarkan udara
b.        Asisten menekan pedal rem beberapa kali dan memberi aba-aba pada teknisi saat pedal sedang ditekan.
c.        Teknisi membuka sumbat pembuang kira-kira ¼ putaran, membuang udara kemudian menutup sumbat sementara asisten memompa pedal berulang-ulang.
Tutup sumbat pembuang secepat mungkin, kalau tidak udara akan masuk kembali ke dalam sistem rem
d.       Ulangi prosedur b. dan c. sampai tidak terlihat lagi gelembung-gelembung udara yang keluar dari slang.
Periksa tinggi minyak rem tangki cadangan master silinder selama melakukan pekerjaan tersebut. Jangan dibiarkan reservoir menjadi kosong.
e.        Lepas slang dari sumbat pembuang dan pasang kembali tutupnya.
f.         Buang udara dari silinder-silinder roda yang lain dengan cara sama.
4.       Atur tinggi permukaan minyak rem dengan menambah minyak sampai garis MAX pada reservoir.
Gambar 4. Menambah minyak rem
5.       Periksa apakah pekerjaan tersebut telah dikerjakan dengan sempurna.
Pembuangan udara sudah dilaksanakan dengan baik apabila pada waktu pedal rem ditekan terus, tinggi pedal yang cukup serta reaksi pedal harus kuat dan tidak terlalu dalam.
6.       periksa kemungkinan terdapat kebocoran minyak rem. Periksa setiap kebocoran dari sistem hidrolis sementara pedal rem ditekan.
Untuk kendaraan yang dilengkapi booster rem, mesin dihidupkan dan pemeriksaan dilakukan pada waktu mesin dalam keadaan idling.
Mengganti Minyak Rem
Kecuali untuk hal-hal berikut, prosedur penggantian minyak persis sama dengan prosedur pembuangan udara yang diuraikan sebelumnya:
1.        Setelah sumbat pembuang minyak diputar ½ putaran, pedal rem ditekan sampai isi reservoir master silinder tinggal kira-kira ¼ nya.
Jangan sampai reservoir kosong, apabila reservoir sampai kosong pekerjaan tersebut harus dilanjutkan dengan pembuangan udara. Karena itulah tinggi permukaan minyak di dalam reservoir harus sering diperiksa.

2.        Apabila tinggi permukaan minyak sudah sampai ¼ nya, tambahlah minyak sampai dengan garis atau tanda MAX. (pada waktu menambah minyak, sumbat pembuang ditutup).
3.        pemompaan dilanjutkan sampai minyak baru mulai keluar sedikit dari sumbat pembuang.
4.        Pada waktu minyak baru mulai keluar dari sumbat pembuangan tutuplah sumbat pembuang dan suruh asisten tetap menekan pedal setelah dipompa beberapa kali.
Gambar 5.  Mengganti minyak rem
5.        Kendorkan sumbat pembuang ¼ putaran untuk memeriksa bahwa tidak ada lagi gelembung udara yang keluar dari sumbat pembuang. Kemudian sumbat dikencangkan.
Pengecekan seperti ini minimum harus dilakukan 2 kali.
6.        Lakukan hal yang sama terhadap roda-roda yang lain.
7.        Periksa reaksi pedal dan tinggi pedal ke lantai seperti diuraikan sebelumnya. Jika tidak betul periksa kemungkinan terhadap udara di dalam sistem rem.
Pemeriksaan Dan Penyetelan Tinggi Pedal Rem
1.        Ukur tinggi pedal
a.        Lipat karpet di bawah pedal rem dengan menggunakan penggaris, ukur jarak antara bagian atas pedal dan lantai.

Description: gb
Gambar 6.  Mengukur tinggi pedal
b.       Biasanya tinggi pedal rem tidak berubah secara drastis. Namun apabila tidak berada di dalam nilai spesifikasi, lakukan penyetelan menurut prosedur dibawah ini.
2.        Stel tinggi pedal
a.        Lepaskan soket  yakni kabel untuk swit lampu rem .
b.       Kendorkan mur pengunci ƒ swit lampu rem dan putar swit beberapa putaran
c.        Kendorkan mur pengunci push rod dan stel tinggi pedal dengan memutar push rod.
d.       Putar kembali swit lampu rem sampai stopper pedal sedikit menyentuh pelindung, kemudian kencangkan mur pengunci.

Gambar 7.  Tinggi pedal rem

3.        Pasangkan kembali soket penghubung kabel swit lampu rem.
4.        Stel gerak bebas pedal rem. Lihat tentang pemeriksaan gerak bebas pedal rem pada halaman berikutnya.
Pemeriksaan & Penyetelan Gerak Bebas Pedal Rem
1.        Periksa gerak bebas pedal rem
a.        Setelah mesin dimatikan, bebaskanlah kevakuman yang terdapat di dalam booster rem dengan jalan menginjak pedal rem sampai jarak cadangan pedal tidak berubah lagi dengan tekanan pedal yang sama.
Jika masih terdapat vakum di dalam booster, gerak bebas pedal rem yang sebenarnya tidak dapat diketahui.
b.       Dengan perlahan pedal rem ditekan dengan jari sampai terasa ada tahanan kemudian ukurlah langkah pedal.
2.        Stel gerak bebas pedal rem
a.        Jika gerak bebas pedal rem tidak dalam spesifikasi kendorkan mur (A) dari push rod pada master silinder (B). penyetelan dilakukan dengan memutar-mutar push rod.
b.       Kencangkan mur dan ukur gerak bebas sekali lagi.
c.        Periksa bahwa lampu rem menyala bila pedal rem ditekan dan lampu rem mati apabila pedal dibebaskan
Gambar 8.  Memeriksa gerak bebas pedal
Pemeriksaan Jarak Cadangan Pedal Rem
1.        Hidupkan mesin (hanya untuk kendaraan yang menggunakan booster rem).
Tempatkan ganjalan-ganjalan di bawah roda-roda depan dan belakang. Bebaskan rem tangan dan hidupkan mesin.
2.        Periksa jarak cadangan pedal rem, tekan pedal rem (dengan kekuatan sekitar 50 kg) kemudian ukur jarak antara bagian atas pedal dan lantai.
3.        Jika jarak cadangan kurang dari spesifikasi, mungkin disebabkan celah antara sepatu rem dan teromol rem terlalu besar.
4.        Stel celah sepatu dengan menarik tuas rem tangan beberapa kali.
Description: gb
Gambar 9.  Menyetel celah sepatu rem
Cara penyetelan celah sepatu berbeda-beda menurut modelnya. Ikuti selalu petunjuk dalam buku pedoman reparasi.
5.        Jika jarak cadangan masih juga tidak dalam harga spesifikasi mungkin disebabkan salah satu hal berikut, konsultasikan dengan instruktur saudara.
Kemungkinan penyebab:
F Tinggi pedal kurang tinggi.
F Gerak bebas pedal berlebihan.
F Terdapat udara di dalam sistem hidraulis.
F Mekanisme penyetel celah sepatu tidak bekerja.
F Kabel rem tangan tersangkut.





Troubleshooting.
Gangguan
Kemungkinan
Cara mengatasi
Pedal rendah atau rengan
Pelapis rem aus,
pad rem aus,
kebocoran sistem rem
master silinder rusak

ada udara didalam system rem
silinder roda rusak
silinder rem rusak
Ganti sepatu rem
Ganti pad rem
Perbaiki kebocoran
Perbaiki atau ganti master silinder
Lakukan pembuangan udara yang terjebak
Perbaiki silinder roda
Perbaiki silinder
Rem mancet
Rem parkir salah penyetelan
Batang pendorong boster salah penyetelan
tegangan pegas pembalik lemah
Saluran rem tersendat
Pelapis rem retak atau menggeliat
Master silinder rusak
Setel rem pakir

Setel batang pendorong
Ganti pegas pembalik
Perbaiki seperlunya

Ganti sepatu rem
Perbaiki seperlunya

Perbaiki atau ganti  master silinder
Rem menarik kesalah satu arah
Tekanan udara ban salah

Sepatu pad rem tercemar oli atau gemuk

Sepatu rem menggeliat, pelapis rem aus atau berkaca
Tromol atau piringan rem oleng
Pegas pembalik rusak
Silinder roda rusak
Silinder rem rusak
Piston mancet didalam silinder
Periksa tekanan udara ban
Periksa penyebabnya atau ganti sepatu atau pad rem
Ganti sepatu rem


Ganti tromol atau piringan
Ganti pegas pembalik
Ganti silinder roda
Perbaiki silinder
Perbaiki silinder
Pedal berat tapi pengereman kurang
Tekanan udara ban salah,
Sepatu pad rem tercemar oli atau gemuk
Sepatu rem menggeliat, Pelapis rem aus berkaca atau tromol aus
Piston mancet didalam silinder
Boster rem rusak
Terjadi kebocoran vakum saluran rem tersendat
Periksa penyebabnya dan ganti sepatu atau pad rem

Ganti sepatu rem


Perbaiki silinder

Perbaiki boster
Perbaiki seperlunya
Perbaiki seperlunya
Timbul suara mengerit atau ketukan Saat di rem
Sepatu rem melekat terhadap baking plate
Tonjolan baking plate aus

Pegas penahan sepatu rem lepas atau kendor
Baut pemasangan kendor
Bushing peluncur aus
Lumasi

Ganti dan lumasi tonjolan baking plate
Ganti pegas penahan sepatu rem
Kencangkan
Ganti busing peluncur
Timbul suara menderit walaupun tidak direm
Pedal rem atau batang pendorong booster rem salah
Piston berkarat atau mancet
Pegas penahan sepatu rem lemah
Tonjolan baking plat aus,
Baking plat bengkok sengga bergesekan dengan tromol
Periksa dan setel


Periksa dan lumasi
ganti pegas

Perbaiki atau ganti


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (1987). Dasar-dasar Automative. Jakarta: PT. Toyota–Astra Motor.
Anonim. (1995). Materi Pelajaran Chassis Groups Step 2. Jakarta: PT. Toyota –Astra Motor.
Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota–Astra Motor.
Anonim. (1995). Teknik-teknik servis dasar. Jakarta: PT. Toyota–Astra Motor.
Anonim. (2001). Training Manual Basic 1. Jakarta: PT. Toyota–Astra Daihatsu Motor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar