CHASIS DAN
PEMINDAH TENAGA
SISTEM REM
Di Susun Oleh Dosen Teknik Otomotif Elektronik:
Sugiyarto, S.Pd
|
SISTEM
REM
Prinsip Rem
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan
segera apabila mesin dibebaskan (tidak dihubungkan) dengan pemindahan daya. Kendaraan
cenderung tetap bergerak Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud untuk
menurunkan kecepatan gerak hingga berhenti.Mesin merubah energi panas menjadi
energi kinetis (energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan.Sebaliknya rem
merubah energi kinetis kembali menjadi energi panas untuk menghentikan
kendaraan.Umumnya rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan
melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari
adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek.
Gambar1. Prinsip Kerja Rem
1. Master silinder.
Master silinder mengubah gerak pada rem ke dalam tekanan
hidraulis. Master silinder terdiri dari reservoir tank, yang berisi
minyak rem, demikian juga piston, dan silinder, yang membangkitkan tekanan
hidraulis
Ada dua tipe silinder: tipe tunggal dan tipe ganda (tandem)
master silinder tipe ganda (tandem type master cylinder) banyak
digunakan dibanding tipe tunggal (single type).
Gambar 3.Single Master
Cylinder Gambar 4. Tandem Master Cylinder
Pada
master silinder tandem, sistem hidraulisnya dipisahkan menjadi dua, masing-masing
untuk roda depan dan belakang. Dengan demikian bila sudah satu sistem
tidak bekerja maka sistem lainnya akan tetap berfungsi dengan baik sehingga
pengereman masih bisa berlangsung.
a. Boster Rem (bralew Broster).
Tenaga penahan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak
cukup kuat untuk segera dapat menghentikan kendaraan. Boster [Brake
Booster] melipat gandakan daya penekanan pedal rem, sehingga daya
pengereman yang lebih besar dapat diperoleh. Boster rem dapat dipasang menjadi
satu dengan master silinder (tipe integrat) atau dapat juga dipasang secara
terpisah dari master silider itu sendiri. Tipe integral itu banyak digunakan
pada kendaraan penumpang dan truk kecil.
Gambar 5. Boster Body
Boster rem mempunyai diaprahma yang bekerja dengan adanya
perbedaan, tekanan antara tekanan atmosfir dan kevacuman yang dihasilkan dari
intake manifold mesin. Master silinder dihubungkan dengan pedal rem dan
diaphram untuk memperoleh daya pengereman yang besar dari langkah pedal yang
minimum.
Bila boster rem tidak berfungsi dikarenakan satu dan lain
hal, boster dirancang sedemikian rupa sehingga hanya tenaga bosternya saja yang
hilang. Dengan sendirinya rem akan memerlukan gaya penekanan pedal yang lebih
besar, tetapi kendaraan dapat direm dengan normal tanpa bantuan boster.
Untuk kendaraan yang digerakkan oleh mesin diesel, boster
remnya diganti dengan pompa vacum karena kevacuman yang terjadi pada manifold
pada mesin diesel tidak cukup kuat. Boster rem terutama terdiri dari rumah
boster, piston, diaphram, reaction mechanism dan mekanisme katup pengontrol.
Boster body dibagi menjadi bagian depan dan bagian belakang dan
masing-masing ruang di batasi dengan membran dan piston boster.
Mekanisme katup pengontrol mengatur
tekanan di dalam ruang tekan variasi. Termasuk katup udara, katup vakum, katup
pengontrol dan sebagainya yang berhubungan dengan pedal rem melalui batang
penggerak katup.
b. Outlet Check Valve
Pada beberapa master silinder terdapat outlet
check valve yang berfungsi untuk mempertahankan tekanan sisa pada pipa rem
(1 kg/cm2) untuk mencegah terlambatnyapengereman.
Gambar 6.Outlet Check Valve
Jenis-jenis
Rem
1) Rem Tromol (Drum Break)
Gambar 7. Rem Tromol
Pada rem tromol kekuatan tenaga
pengereman (self energi-zing action/effect) diperoleh dari sepatu rem
yang diam menekan bagian dalam tromol yang berputar.
Komponen rem tromol terdiri dari :backing
plate, silinder roda (wheel cylinder), sepatu rem dan kanvas (brake
shoe & lining), tromol rem (brake drum).
a. Backing Plate
Backing plate terbuat dari baja press, karena
sepatu rem terkait pada backing plate, maka aksi daya pengereman tertumpu pada backing
plate.
Gambar 8.Backing Plate
b.
Silinder Roda
Gambar 9. Silinder Roda
Ada dua tipe silinder roda (wheel
silinder): double piston dan single piston. Bila timbul tekanan
hidraulis pada master silinder maka akan menggerakkan piston cup, piston akan
menekan ke arah sepatu rem, kemudian menekan tromol rem. Apabila rem tidak
bekerja, piston akan kembali ke posisi semula karena kekuatan pegas pembalik
sepatu rem. Bleeder plug berfungsi sebagai baut pembuangan udara yang
terdapat pada sistem rem.
c.
Sepatu Rem dan Kanvas Rem.
Sepatu rem
terbuat dari plat baja. Kanvas rem dipasang dengan cara dikeling atau dilem. Kanvas
terbuat dari campuran fiber metalic, brass, lead, plastic dan
sebagainya.Kanvas harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi dan harus dapat
menahan panas dan aus.
d. Tromol Rem
Tromol rem (brake drum)
terbuat dari besi tuang (gray cast iron). Ketika kanvas menekan bagian
dalam dari tromol akan terjadi gesekan yang menimbulkan panas yang mencapai
suhu 200 – 300°C.
Gambar 10. Tromol Rem
1.
Tipe Rem Tromol
a. Tipe
Leading Trailing
Gambar 11. Rem Tromol Tipe Leading Trailing
Pada
tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang
akan mendorong bagian atas dari tromol rem. Leading shoe lebih
cepat aus dari pada trailing shoe.
b. Tipe
Two Leading
Tipe ini mempunyai dua wheel silinder yang
masing-masing memiliki satu piston. Keuntungan tipe ini yaitu : Saat kendaraan
maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya
pengereman baik. Kerugian tipe ini : Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem
menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang baik.
Gambar 12. Rem Tromol Tipe Leading
Trailing
c. Tipe
Dual Two Leading
Tipe ini mempunyai 2 silinder roda (wheel cylinder),
yang masing-masing memiliki 2 buah piston, dan menghasilkan efek pengereman
yang baik saat kendaraan maju maupun mundur.
Gambar 13.Tipe Dual Two Leading
d.
Tipe Uni-Servo
Tipe ini mempunyai 1 wheel cylinder dengan
1 piston.Keuntungan : Saat kendaraan maju kedua sepatu rem
menjadi leading shoe sehingga daya pengereman baik. Kerugian :
Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya
pengereman kurang baik.
Gambar 14. Rem Tromol Tipe Uni-Servo
e.
Tipe Duo-Servo
Tipe ini merupakan penyempurnaan dari tipe uni-servo yang
mempunyai 1 wheel cylinder dengan 2 piston.Gaya pengereman
tetap baik tanpa terpengaruh oleh gerakan kendaraan.
Gambar 15. Rem Tromol Tipe Duo-Servo
2.
Rem Cakram (Disc Break)
Rem cakram (disc brake)
terdiri dari cakram (disc rotor) yang terbuat dari besi tuang yang
berputar dengan roda, dan disc pad yang berfungsi untuk mendorong dan
menjepit cakram.Daya pengereman dihasilkan karena gesek an antara disc pad dan
disc rotor.
Gambar 16. Rem Cakram
Jenis - jenis Caliper
1.
Tipe Fixed Caliper (Double Piston)
Pada tipe ini daya pengereman didapat bila pad ditekan
piston secara hidraulis pada kedua sisi disc. Pada tipe ini
hanya terdapat satu piston.
Gambar 17. Caliper Tipe Fixed Caliper (Double piston)
2.
Tipe Floating Caliper
Pada tipe ini hanya terdapat satu piston. Tekanan
hidraulis dari master cylinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan
disc. Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad (B) menyebabkan
caliper bergerak ke kanan dan menjepit cakram dan terjadilah pengereman.
Gambar 18. Caliper Tipe Floating
Pemeriksaan Pada Sistem
Rem
Pemeriksaan Tinggi
Permukaan Minyak Rem
1.
Periksa bahwa tinggi
permukaan minyak rem pada master silinder adalah diantara garis MIN dan MAX.
2.
Jika tinggi permukaan
minyak rem dibawah atau dekat garis minimum, periksa kemungkinan terdapat
kebocoran pada sistem hidrolis dan tambahkan minyak rem hingga garis MAX.
a.
Jangan menggunakan
minyak rem yang telah lama disimpan karena minyak rem adalah bahan yang mudah
dipengaruhi cuaca. Jangan lupa menutup dan memberi perapat pada tutup tempat
minyak rem.
b. Usahakan
agar reservoir master silinder tidak kemasukkan kotoran.
c.
Bersihkan dengan air
setiap minyak rem yang mengenai bagian yang bercat karena minyak rem akan
merusak cat.
Membuang Udara Dari
Saluran Rem Hidrolis
1. Angkat
kendaraan
Pekerjaan ini dikerjakan oleh dua orang; sisten
duduk di tempat pengemudi.
2. Tambahkan
minyak ke reservoir, tinggi permukaan minyak di bawah garis MAX (maksimum).
3. Buang
udara
a.
Buka tutup sumbat
pembuang udara dari silinder roda yang terjauh dari master silinder. Pasang
slang plastik pada sumbat pembuang sedangkan ujung satu lagi dimasukkan ke
dalam penampung minyak yang bersih.
1). Untuk
mencegah agar udara tidak masuk kembali ke dalam silinder roda, ujung slang
harus selalu dimasukkan ke dalam minyak rem yang bersih.
2). Buang
udara dimulai dari roda yang terjauh dari master silinder dan terakhir di roda
yang terdekat ke master.
Gambar 3. Mengeluarkan udara
b.
Asisten menekan pedal
rem beberapa kali dan memberi aba-aba pada teknisi saat pedal sedang ditekan.
c.
Teknisi membuka sumbat
pembuang kira-kira ¼ putaran, membuang udara kemudian menutup sumbat sementara
asisten memompa pedal berulang-ulang.
Tutup sumbat
pembuang secepat mungkin, kalau tidak udara akan masuk kembali ke dalam sistem
rem
d. Ulangi
prosedur b. dan c. sampai tidak terlihat lagi gelembung-gelembung udara yang
keluar dari slang.
Periksa tinggi
minyak rem tangki cadangan master silinder selama melakukan pekerjaan tersebut.
Jangan dibiarkan reservoir menjadi kosong.
e.
Lepas slang dari sumbat
pembuang dan pasang kembali tutupnya.
f.
Buang udara dari
silinder-silinder roda yang lain dengan cara sama.
4. Atur
tinggi permukaan minyak rem dengan menambah minyak sampai garis MAX pada
reservoir.
Gambar 4. Menambah minyak rem
5. Periksa
apakah pekerjaan tersebut telah dikerjakan dengan sempurna.
Pembuangan udara sudah dilaksanakan dengan baik
apabila pada waktu pedal rem ditekan terus, tinggi pedal yang cukup serta
reaksi pedal harus kuat dan tidak terlalu dalam.
6. periksa
kemungkinan terdapat kebocoran minyak rem. Periksa setiap kebocoran dari sistem
hidrolis sementara pedal rem ditekan.
Untuk
kendaraan yang dilengkapi booster rem, mesin dihidupkan dan pemeriksaan
dilakukan pada waktu mesin dalam keadaan idling.
Mengganti Minyak Rem
Kecuali untuk hal-hal berikut, prosedur penggantian
minyak persis sama dengan prosedur pembuangan udara yang diuraikan sebelumnya:
1.
Setelah sumbat pembuang
minyak diputar ½ putaran, pedal rem ditekan sampai isi reservoir master
silinder tinggal kira-kira ¼ nya.
Jangan sampai
reservoir kosong, apabila reservoir sampai kosong pekerjaan tersebut harus
dilanjutkan dengan pembuangan udara. Karena itulah tinggi permukaan minyak di
dalam reservoir harus sering diperiksa.
2.
Apabila tinggi
permukaan minyak sudah sampai ¼ nya, tambahlah minyak sampai dengan garis atau
tanda MAX. (pada waktu menambah minyak, sumbat pembuang ditutup).
3.
pemompaan dilanjutkan
sampai minyak baru mulai keluar sedikit dari sumbat pembuang.
4.
Pada waktu minyak baru
mulai keluar dari sumbat pembuangan tutuplah sumbat pembuang dan suruh asisten
tetap menekan pedal setelah dipompa beberapa kali.
Gambar 5. Mengganti minyak rem
5.
Kendorkan sumbat
pembuang ¼ putaran untuk memeriksa bahwa tidak ada lagi gelembung udara yang
keluar dari sumbat pembuang. Kemudian sumbat dikencangkan.
Pengecekan
seperti ini minimum harus dilakukan 2 kali.
6.
Lakukan hal yang sama
terhadap roda-roda yang lain.
7.
Periksa reaksi pedal
dan tinggi pedal ke lantai seperti diuraikan sebelumnya. Jika tidak betul
periksa kemungkinan terhadap udara di dalam sistem rem.
Pemeriksaan Dan
Penyetelan Tinggi Pedal Rem
1.
Ukur tinggi pedal
a.
Lipat karpet di bawah
pedal rem dengan menggunakan penggaris, ukur jarak antara bagian atas pedal dan
lantai.
Gambar 6. Mengukur tinggi pedal
b. Biasanya
tinggi pedal rem tidak berubah secara drastis. Namun apabila tidak berada di
dalam nilai spesifikasi, lakukan penyetelan menurut prosedur dibawah ini.
2.
Stel tinggi pedal
a.
Lepaskan soket
yakni kabel untuk swit lampu rem .
b. Kendorkan
mur pengunci
swit lampu rem dan putar swit beberapa putaran
c.
Kendorkan mur pengunci
push rod
dan stel tinggi pedal dengan memutar push rod.
d. Putar
kembali swit lampu rem sampai stopper pedal sedikit menyentuh pelindung,
kemudian kencangkan mur pengunci.
Gambar 7. Tinggi pedal rem
3.
Pasangkan kembali soket
penghubung kabel swit lampu rem.
4.
Stel gerak bebas pedal
rem. Lihat tentang pemeriksaan gerak bebas pedal rem pada halaman berikutnya.
Pemeriksaan &
Penyetelan Gerak Bebas Pedal Rem
1.
Periksa gerak bebas
pedal rem
a.
Setelah mesin
dimatikan, bebaskanlah kevakuman yang terdapat di dalam booster rem dengan
jalan menginjak pedal rem sampai jarak cadangan pedal tidak berubah lagi dengan
tekanan pedal yang sama.
Jika masih
terdapat vakum di dalam booster, gerak bebas pedal rem yang sebenarnya tidak
dapat diketahui.
b. Dengan
perlahan pedal rem ditekan dengan jari sampai terasa ada tahanan kemudian
ukurlah langkah pedal.
2.
Stel gerak bebas pedal
rem
a.
Jika gerak bebas pedal
rem tidak dalam spesifikasi kendorkan mur (A) dari push rod pada master
silinder (B). penyetelan dilakukan dengan memutar-mutar push rod.
b. Kencangkan
mur dan ukur gerak bebas sekali lagi.
c.
Periksa bahwa lampu rem
menyala bila pedal rem ditekan dan lampu rem mati apabila pedal dibebaskan
Gambar 8. Memeriksa gerak bebas pedal
Pemeriksaan Jarak
Cadangan Pedal Rem
1.
Hidupkan mesin (hanya
untuk kendaraan yang menggunakan booster rem).
Tempatkan ganjalan-ganjalan di bawah roda-roda depan
dan belakang. Bebaskan rem tangan dan hidupkan mesin.
2.
Periksa jarak cadangan
pedal rem, tekan pedal rem (dengan kekuatan sekitar 50 kg) kemudian ukur jarak
antara bagian atas pedal dan lantai.
3.
Jika jarak cadangan
kurang dari spesifikasi, mungkin disebabkan celah antara sepatu rem dan teromol
rem terlalu besar.
4.
Stel celah sepatu
dengan menarik tuas rem tangan beberapa kali.
Gambar 9. Menyetel celah sepatu rem
Cara penyetelan
celah sepatu berbeda-beda menurut modelnya. Ikuti selalu petunjuk dalam buku
pedoman reparasi.
5.
Jika jarak cadangan
masih juga tidak dalam harga spesifikasi mungkin disebabkan salah satu hal
berikut, konsultasikan dengan instruktur saudara.
Kemungkinan penyebab:
F Tinggi
pedal kurang tinggi.
F Gerak
bebas pedal berlebihan.
F Terdapat
udara di dalam sistem hidraulis.
F Mekanisme
penyetel celah sepatu tidak bekerja.
F Kabel
rem tangan tersangkut.
Troubleshooting.
Gangguan
|
Kemungkinan
|
Cara mengatasi
|
Pedal rendah atau rengan
|
Pelapis rem aus,
pad rem aus,
kebocoran sistem rem
master silinder rusak
ada udara didalam system rem
silinder roda rusak
silinder rem rusak
|
Ganti sepatu rem
Ganti pad rem
Perbaiki kebocoran
Perbaiki atau ganti master silinder
Lakukan pembuangan udara yang terjebak
Perbaiki silinder roda
Perbaiki silinder
|
Rem mancet
|
Rem parkir salah penyetelan
Batang pendorong boster salah penyetelan
tegangan pegas pembalik lemah
Saluran rem tersendat
Pelapis rem retak atau menggeliat
Master silinder rusak
|
Setel rem pakir
Setel batang pendorong
Ganti pegas pembalik
Perbaiki seperlunya
Ganti sepatu rem
Perbaiki seperlunya
Perbaiki atau ganti master silinder
|
Rem menarik kesalah satu arah
|
Tekanan udara ban salah
Sepatu pad rem tercemar oli atau gemuk
Sepatu rem menggeliat, pelapis rem aus atau berkaca
Tromol atau piringan rem oleng
Pegas pembalik rusak
Silinder roda rusak
Silinder rem rusak
Piston mancet didalam silinder
|
Periksa tekanan udara ban
Periksa penyebabnya atau ganti sepatu atau pad rem
Ganti sepatu rem
Ganti tromol atau piringan
Ganti pegas pembalik
Ganti silinder roda
Perbaiki silinder
Perbaiki silinder
|
Pedal berat tapi pengereman kurang
|
Tekanan udara ban salah,
Sepatu pad rem tercemar oli atau gemuk
Sepatu rem menggeliat, Pelapis rem aus berkaca atau
tromol aus
Piston mancet didalam silinder
Boster rem rusak
Terjadi kebocoran vakum saluran rem tersendat
|
Periksa penyebabnya dan ganti sepatu atau pad rem
Ganti sepatu rem
Perbaiki silinder
Perbaiki boster
Perbaiki seperlunya
Perbaiki seperlunya
|
Timbul suara mengerit atau ketukan Saat di rem
|
Sepatu rem melekat terhadap baking plate
Tonjolan baking plate aus
Pegas penahan sepatu rem lepas atau kendor
Baut pemasangan kendor
Bushing peluncur aus
|
Lumasi
Ganti dan lumasi tonjolan baking plate
Ganti pegas penahan sepatu rem
Kencangkan
Ganti busing peluncur
|
Timbul suara menderit walaupun tidak direm
|
Pedal rem atau batang pendorong booster rem salah
Piston berkarat atau mancet
Pegas penahan sepatu rem lemah
Tonjolan baking plat aus,
Baking plat bengkok sengga bergesekan dengan tromol
|
Periksa dan setel
Periksa dan lumasi
ganti pegas
Perbaiki atau ganti
|
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (1987). Dasar-dasar
Automative. Jakarta: PT. Toyota–Astra Motor.
Anonim. (1995). Materi
Pelajaran Chassis Groups Step 2. Jakarta: PT. Toyota –Astra Motor.
Anonim. (1995). New
Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota–Astra Motor.
Anonim. (1995). Teknik-teknik
servis dasar. Jakarta: PT. Toyota–Astra Motor.
Anonim. (2001). Training
Manual Basic 1. Jakarta: PT. Toyota–Astra Daihatsu Motor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar